Menteri PDIP Dianggap Membebani Jokowi, Ini Kata Mendagri Tjahjo

Menteri PDIP Dianggap Membebani Jokowi, Ini Kata Mendagri Tjahjo

- detikNews
Rabu, 25 Feb 2015 12:41 WIB
Jakarta - Reading Indonesia PROject (RIPRO) bekerja sama dengan Universitas Paramadina dan Awesometrics menggelar riset opini publik yang hasilnya menyatakan menteri-menteri dari PDIP membebani Presiden Jokowi. Eks Sekjen PDIP yang kini jadi Mendagri, Tjahjo Kumolo, tak setuju dengan hasil survei itu.

"Menurut saya tidak begitu. Semua menteri tidak ada dikotomi kader partai, simpatisan, profesional. Semua sama dipilih oleh Presiden," kata Tjahjo menanggapi pertanyaan soal hasil riset tersebut, Rabu (25/2/2015).

Tjahjo menegaskan seluruh menteri di Kabinet Kerja bekerja untuk menyukseskan visi misi yang diusung Jokowi-JK. Semua menteri bekerja untuk menyukseskan nawa cita, termasuk menteri dari PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua sebagai pembantu Presiden kerja sesuai tugasnya melaksanakan nawa cita Presiden dan arahan Presiden," ujar Tjahjo.

RIPRO menggelar penilaian opini pengguna internet terhadap 100 hari pertama pemerintahan Jokowi-JK. Populasi penelitian adalah pembicaraan di twitter terkait dengan menteri dalam kurun waktu 23 Januari 2015 hingga 18 Februari 2015. Jumlah pembicaraan yang termonitor dengan menggunakan kata kunci 34 nama menteri sejumlah 311.636 celoteh di dunia maya.

Hasil RIPRO menyebut menteri-menteri dari PDIP menjadi beban berat bagi Jokowi. Kinerja menteri-menteri asal partai banteng dianggap tak kinclong.

"Menteri PDIP jadi beban berat bagi Jokowi, seakan mereka kebingungan sebagai menteri dari partai pengusung yang mencari identitas, karena selama ini mereka selalu bermain sebagai oposisi. Ini merupakan analisis sementara," ujar Peneliti RIPRO Agus Mulyono dalam rilis di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Senin (23/2/2015).

"Apa yang dilakukan Tjahjo kumolo dan Puan selalu kontraproduktif dengan Jokowi," imbuh Agus.

(trq/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads