Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nagan Raya mulai membelah giok seberat 20 ton sejak Sabtu (21/2) lalu. Meski sudah dibelah, lokasi penemuan giok 20 ton di hutan lindung Kreung Isep, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, hingga Selasa (24/2) kemarin masih dipasang garis polisi.
Di atas batu ukuran raksasa tersebut, terlihat selang air ukuran panjang. Selang ini digunakan untuk menyiram agar batu tidak retak saat dibelah. Proses pembelahan, menurut Distamben, melibatkan puluhan warga. Empat alat pemotong dikerahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat terjadi ketegangan antara dua kelompok warga tersebut. Untung, polisi cepat mengamankan lokasi. Sengketa itu tak berujung kontak fisik.
Beberapa hari kemudian, setelah ada dialog dengan berbagai pihak, giok tersebut dibelah untuk diamankan ke pusat pemerintah di ibukota Nagan Raya. Sedikit demi sedikit, giok yang ditaksir bernilai miliran rupiah itu terkikis. Hingga Selasa kemarin baru sekitar 5 ton giok yang berhasil dibelah.
Pecahan batu alam tersebut selanjutnya diangkut oleh warga ke posko utama yang terletak sekitar 2 km dari lokasi penemuan. Hingga saat ini, proses pembelahan masih berlangsung.
(try/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini