Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, Indonesia adalah negara yang majemuk. Berbeda suku, ras, dan agama, yang disatukan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Penolakan terhadap kelompok atau golongan tertentu, kata Lukman, menjadi sebuah keprihatinan di Indonesia. Menurutnya, demokrasi belum diterapkan secara menyeluruh dan masih bersifat prosedural.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan Lukman dalam seminar 'Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk' di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
Senada dengan Lukman, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif berkata, umat Islam jangan merasa benar hanya karena mayoritas. Semangat universalisme dalam Islam merupakan hal yang harus dikembalikan agar umat tidak terjebak dalam fanatisme golongan.
"Kita (umat Islam) merasa terbaik, nggak lah," ujarnya.
(rna/bar)