Menag: Demokrasi Artinya Menerima Pemimpin dari Kalangan Manapun

Menag: Demokrasi Artinya Menerima Pemimpin dari Kalangan Manapun

- detikNews
Selasa, 24 Feb 2015 17:31 WIB
Jakarta - Mungkin masih segar diingatan saat massa FPI melakukan demo di Balai Kota Jakarta dan meminta Ahok untuk tidak dilantik sebagai Gubernur. Salah satu alasan FPI, karena Ahok bukan muslim.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, Indonesia adalah negara yang majemuk. Berbeda suku, ras, dan agama, yang disatukan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Penolakan terhadap kelompok atau golongan tertentu, kata Lukman, menjadi sebuah keprihatinan di Indonesia. Menurutnya, demokrasi belum diterapkan secara menyeluruh dan masih bersifat prosedural.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, demokrasi berarti juga harus mengakui kepemimpinan dari kalangan manapun, karena hal itu konstitusional dan diatur dalam konstitusi," kata Lukman.

Pernyataan itu disampaikan Lukman dalam seminar 'Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk' di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).

Senada dengan Lukman, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif berkata, umat Islam jangan merasa benar hanya karena mayoritas. Semangat universalisme dalam Islam merupakan hal yang harus dikembalikan agar umat tidak terjebak dalam fanatisme golongan.

"Kita (umat Islam) merasa terbaik, nggak lah," ujarnya.
(rna/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads