Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/2/2015), mereka yang diculik berasal dari etnis minoritas Hazara yang menganut Syiah. Banyak warga etnis Hazara yang disingkirkan oleh Taliban, yang merupakan militan Sunni, ketika mereka menguasai Afghanistan pada tahun 1990-an lalu.
Disampaikan pihak perusahaan pengelola bus tersebut, para penumpang dipaksa untuk keluar dari bus pada Senin (23/2) malam, setelah pria bersenjata itu memeriksa dokumen yang menunjukkan mereka warga Syiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut penumpang lain, sebagian besar yang diculik merupakan etnis Hazara," imbuhnya.
Belum ada klaim dari kelompok maupun pihak manapun terkait penculikan ini. Namun kelompok Taliban menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah penculikan dilakukan oleh jaringannya.
Dalam keterangan terpisah, kepolisian setempat menyebut keberadaan dan kondisi para penumpang yang diculik tersebut belum diketahui pasti.
"Kami masih menyelidiki ke mana orang-orang ini dibawa," ucap Wakil Kepolisian Zabul, Ghulum Jilani Sakhi.
Insiden yang sama terjadi pada Juli 2014 lalu, ketika Taliban mencegat dua bus di wilayah Ghor dan menembak mati 14 penumpangnya, yang kemudian diidentifikasi sebagai etnis Hazara.
(nvc/ita)