"PAM itu gila saja, masa direktur utama PAM panggil saya untuk menyusun draf perjanjian di kantornya?" kata pria yang akrab disapa Ahok itu di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
"Kamu bisa bayangin nggak sih? Direktur utama tanda tangan panggil saya datang ke kantornya untuk menyusun draf perdamaian," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov DKI berencana melakukan privatisasi atas mitra PAM yaitu PT Palyja dan Aetra. Menurut Ahok, jika undangan dari PAM itu tidak dipenuhinya, maka pihak PAM akan menyatakan sang gubernur tak memenuhi undangan untuk perjanjian damai di pengadilan.
"Makanya dia kirim (surat), terus kirimnya nggak ke saya lagi tapi ke bagian hukum, bilangnya besok. Saya bilang, memangnya jebakan batman. Kalau begitu besok saya nggak datang, bilangnya saya disuruh datang tapi nggak datang. Eh suratnya nggak sampai ke saya, nih kurang ajar banget dirut PAM-nya," ujar Ahok.
(vid/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini