Pesawat Air India Terlambat Gara-gara Anggota Parlemen Asyik Belanja

New Delhi - Penerbangan pesawat Air India tujuan Hyderabad tertunda keberangkatannya gara-gara seorang anggota parlemen setempat. Parahnya, anggota parlemen tersebut sibuk berbelanja hingga lupa waktu.

Anggota senior Kongres India dari wilayah Telangana, Renuka Chowdhary tidak juga naik ke dalam pesawat, ketika waktu boarding tiba dan pesawat harus segera lepas landas dari bandara New Delhi. Demikian seperti dilansir media setempat, NDTV, Selasa (24/2/2015).

"Pada Jumat (20/2) lalu, mantan Union Minister dan anggota Kongres dari Rajya Sabha Renuka Chowdhary bepergian ke Hyderabad dengan pesawat Air India rute Chicago-Delhi-Hyderabad dengan nomor penerbangan AI-126 yang dijadwalkan lepas landas pukul 19.00 wakty setempat," terang seorang sumber yang memahami insiden ini.

"Chowdhary tidak juga datang tepat waktu meskipun sudah dipanggil berulang kali hingga panggilan terakhir oleh staf maskapai. Dia akhirnya muncul setelah jam keberangkatan pesawat, tapi pilot pesawat melewatkan gilirannya untuk lepas landas," imbuh sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, karena koper bawaan Chowdhary telah dimasukkan ke dalam bagasi pesawat, tidak mungkin untuk mengambilnya di saat-saat terakhir.

"Air India tidak memiliki pilihan lain, kecuali menunggunya," sebut sumber tersebut.

Chowdhary akhirnya muncul sekitar pukul 19.04 waktu setempat. Gara-gara wanita itu penerbangan mengalami penundaan hingga 45 menit. Disebut-sebut, Chowdhary keasyikan belanja di area perbelanjaan yang ada di bandara tersebut.

"Akibatnya, lepas landas ditunda selama 45 menit karena pilot melewatkan gilirannya untuk lepas landas seperti diinstruksikan pihak pengendali lalu lintas udara," terang sumber tersebut.

Menanggapi tudingan asyik belanja, Chowdhary membantah dan membela diri. "Mereka menuding saya belanja. Omong kosong apa yang mereka bicarakan?" ucapnya.

Atas insiden ini, pihak maskapai Air India diprotes oleh penumpang yang lain. Menurut sumber ini, pihak Air India mau tak mau harus melakukan penyelidikan atas penundaan penerbangan ini.


(nvc/ita)