Tatang, Sniper Legendaris TNI di Timor Leste ini Kini Hidup Membuka Warung Makan

Tatang, Sniper Legendaris TNI di Timor Leste ini Kini Hidup Membuka Warung Makan

PASTI LIBERTI MAPPAPA - detikNews
Selasa, 24 Feb 2015 15:07 WIB
Bandung -

Tatang Koswara (68) hidup seadanya. Pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) membuat uang pensiunnya tak besar. Kakek tujuh orang cucu ini pun membuka warung makan di lingkungan Kodiklat TNI AD di Bandung.

Tatang pensiun pada 1994, bersama istrinya Tati Hayati yang dinikahi pada 1968, mereka tinggal di sebuah rumah sederhana di Cibaduyut. Di ruang tamu berjejer sejumlah medali, sertifikat dan brevet tanda pendidikan yang pernah diikutinya.

Selain uang pensiun dan membuka warung makan, dia juga kadang melatih para sniper TNI. Meski di tanah air tak banyak yang mengenalnya, di dunia militer internasional justru mengakui reputasi Tatang sebagai sniper. Dalam buku “Sniper Training, Techniques and Weapons” karya Peter Brokersmith yang terbit pada 2000, nama Tatang berada di urutan ke-14 sniper hebat dunia. Di situ disebutkan bila Tatang dalam tugasnya berhasil melumpuhkan sebanyak 41 target orang-orang Fretilin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun lalu saya selama dua bulan melatih 60-an calon sniper Kopassus. Juga ada permintaan dari Komandan Paskhas di Soreang untuk melatih," kata Tatang yang ditemui majalah detik, 3 Februari lalu di rumahnya.

Setahun sebelum pensiun, ia pernah memamerkan kemahirannya sebagai sniper dengan menembak pita balon di atas kepala Jenderal Wismoyo Arismunandar.

"Waktu itu saya diminta memutus pita dengan peluru yang melintas di atas kepala KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat). Pak Wismoyo tak marah, malah memberi saya uang ha-ha-ha," ujar Tatang.

Mantan Inspektur Jenderal Mabes TNI Letnan Jenderal (Purn) Gerhan Lantara mengakui reputasi Tatang sebagai pelatih sniper. "Pak Tatang adalah salah satu pelatih menembak runduk terbaik yang dimiliki Indonesia. Mungkin saya salah satu muridnya yang terbaik he-he-he," ujarnya.

Sementara Kolonel (Purn) Peter Hermanus, 74 tahun, mantan ahli senjata di Pindad, menyebut Tatang sebagai prajurit yang lurus. Dia mengingatkan agar bekas anak buahnya itu tetap mensyukuri kondisi yang ada sekarang.

"Dia hidup sederhana karena tidak pandai korupsi, tapi itu lebih baik ketimbang punya rekening gendut ha-ha-ha," ujar Peter melalui telepon.

===================


Tulisan selengkapnya bisa dibaca gratis di edisi terbaru Majalah Detik (Edisi 169, 23 Februari 2015). Edisi ini mengupas tuntas Badrodin Haiti, “Uji Nyali Badrodin Haiti”. Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik, seperti rubrik Hukum “Penjara buat Labora”, Internasional “Dari Raqqa ke Darna Menuju Roma”, Ekonomi “Seribu Kilometer Jalan di Papua”, Gaya Hidup “Ributnya Jas Jokowi”, rubrik Seni Hiburan dan review Film “The Wedding Ringer”, serta masih banyak artikel menarik lainnya.

Untuk aplikasinya bisa di-download di apps.detik.com dan versi Pdf bisa di-download di www.majalahdetik.com. Gratis, selamat menikmati!!

 

(pal/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads