Australia Selidiki Laporan Pelecehan Seksual di Pusat Detensi Imigrasi

Australia Selidiki Laporan Pelecehan Seksual di Pusat Detensi Imigrasi

- detikNews
Selasa, 24 Feb 2015 16:59 WIB
Jakarta -


Seruan untuk menutup pusat detensi imigrasi Nauru gencar di Australia


Departemen Imigrasi Australia mengatakan tengah menyelidiki lebih dari empat puluh kasus dugaan kekerasan seksual di pusat-pusat detensi imigrasi, beberapa diantaranya melibatkan anak-anak.

Bulan ini sebuah kajian oleh Komisi Hak Asasi Manusia menemukan adanya serangan seksual yang meluas, menyakiti diri sendiri, dan gangguan psikologis di antara tahanan anak-anak dalam sistem imigrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Departemen Imigrasi Michael Pezzullo mengatakan pada hari Selasa bahwa sebanyak 126 anak masih dalam tahanan imigrasi.

Berbicara pada sidang komite senat di Canberra, dia mengatakan bahwa kurang dari 20 anak-anak ini menghadapi penahanan jangka panjang.

"Ada 19 anak dalam sejumlah keluarga di mana ada penegakan hukum atau masalah keamanan nasional yang berkaitan dengan kerabat orang dewasa," katanya menurut situs News Corp.

Seorang gadis enam belas tahun yang mengatakan dia telah diserang di pusat detensi pencari suaka Australia di Nauru kepulauan Pasifik, berada di rumah sakit setelah menjatuhkan dirinya dari balkon.

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menggambarkan laporan HAM ini sebagai politik stitch-up. Dia mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah telah kehilangan kepercayaan terhadap kepala komisi hak asasi.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads