"Sudah ketemu, selama hilang dia ada di Bali dan Yogya," kata Kapolres Depok, Kombes Ahmad Subarkah di kantornya, Depok, Selasa (24/2/2015).
Ahmad mengatakan Danny ditemukan sekitar akhir Januari lalu. Keluarga dari pihak ayahnya yang melaporkan kepulangan Danny ke pihak polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad memastikan hilangnya Danny tidak terkait dengan gerakan radikal seperti yang diduga sebelumnya. Danny pergi dari kosannya di Margonda Residence, Depok untuk berlibur ke luar kota.
"Nggak terkait gerakan radikal," jelasnya.
Danny hilang misterius dari kosannya di Margonda Residence pada Rabu (14/1) dan Senin (19/1/2015) diketahui sinyal handphone Danny terakhir berada di sekitar Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Ibunda Danny, Dewi Tresnasih, melaporkan hilangnya sang anak yang tanpa kabar. Dewi curiga anaknya ikut kelompok radikal tertentu. Sebab Dewi sempat menemukan catatan tulisan tangan Danny yang judulnya "Musuh di Padang Pasir' di apartemen Danny. Isinya, tentang rencana panggilan untuk berperang dan menumpas musuh.
Kecurigaan Dewi semakin jadi karena perawakan Danny yang berubah. Sebelumnya, pria asal Batam, Kepri, itu bertubuh tambun dengan berat badan di atas 100 kg. Namun setelah dua minggu, tubuhnya jadi 80 kg dan badannya lebih tegak.
"Saya pegang perutnya, kalau dia diet kan ngegelambir gitu. Ini dia bagus, tegak, kayak seolah-olah ikut pelatihan tertentu," ujar Dewi kala itu.
(slm/mad)