Soal Eksekusi Mati, Panglima TNI Tak Mau Kebijakan Pemerintah Gagal

Soal Eksekusi Mati, Panglima TNI Tak Mau Kebijakan Pemerintah Gagal

- detikNews
Selasa, 24 Feb 2015 13:04 WIB
Jakarta - Dalam waktu dekat, eksekusi terpidana mati akan dilakukan di tengah sorotan protes Brasil dan Australia. Proses pemindahaan terpidana mati ke lokasi eksekusi akan melibatkan TNI.

Terlibatnya TNI ini, disebutkan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjend Fuad Basya, bukan pada eksekusinya. Keterlibatan TNI hanya pada pengamanan proses eksekusi.

"TNI sebagai tanggung jawab kedaulatan negara maka menjamin keamanan (proses) itu. Apakah keamanan dalam transportasinya, pemindahan ataupun pada saat proses-proses apapun," kata Fuad kepada detikcom, Selasa (24/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fuad menekankan, keterlibatan TNI tak akan sampai pada eksekusi. TNI dilibatkan karena banyaknya protes dari negara-negara asing terhadap hukum Indonesia.

"Kita tidak terlibat eksekusi itu. Bagi kita itu (pemindahan) mulai Kerobokan sampai di Nusakambangan, TNI punya tanggung jawab mengamankan itu," ujar Fuad.

Fuad menambahkan, TNI hanya menyiapkan kekuatan yang diperlukan pemerintah dan penegak hukum. Hal ini karena Panglima TNI Jenderal Moeldoko tak mau kebijakan pemerintah Indonesia memerangi narkoba gagal dilaksanakan.

"Bukan TNI ikut campur, cuma karena ini ada pernyataan dan pertentangan maka Panglima TNI tidak mau kebijakan pemerintah gagal," ucap Fuad.

(vid/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads