"Memang operasi SAR seperti AirAsia menyangkut banyak hal sesungguhnya, karena menyangkut banyak gengsi. Gengsi negara," kata JK saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan SAR di Gedung Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
Dijelaskan JK, soal gengsi itu misalnya, banyak yang selalu membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Menurutnya, dalam hal penanganan bencana besar seperti AirAsia QZ8501, Indonesia sudah cukup bagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara operasi SAR, JK mengatakan, kerja sama semua pihak juga menjadi kunci utama. Seluruh unsur harus bergerak bersama-sama dan saling melengkapi ugar mendapatkaan hasil yang maksimal.
"Namun sekali lagi, SAR harus selamatkan jiwa manusia sebanyak mungkin, seikhlas mungkin. Karena itu segala kemungkinan harus dilakukan tanpa pamrih," tuturnya.
JK pun memuji kinerja tim SAR gabungan dalam proses evakuasi AirAsia QZ8501 beberapa waktu lalu. "Tanpa kerja sama yang baik, tidak mungkin ditemukan blackbox itu," ucap JK.
Kecelakaan dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, JK meminta seluruh unsur SAR belajar dari setiap pengalaman. Teknik-teknik dan kendala dalam penanganan bencana atau kecelakaan sebelumnya harus dijadikan bahan acuan untuk bertindak lebih baik lagi.
"Karena itu harus ada SOP yang tepat, perbaiki sistem informasi, kesiapan orang dan kesiapan alat," ujarnya.
(kff/bar)