Dalam video ISIS yang dirilis pada 15 Februari lalu, terdapat 21 warga di Libya yang dipenggal oleh militan keji tersebut. Sebanyak 20 orang di antaranya merupakan warga Mesir.
Sebagai tindak lanjut atas pemenggalan tersebut, militer Mesir dan Libya mengerahkan pesawat tempur mereka untuk menyerang target-target ISIS di Libya. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (24/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita Mesir, MENA melaporkan, sedikitnya 14.585 orang telah menanggapi seruan pemerintah Mesir tersebut dan kembali ke Mesir melalui perlintasan perbatasan Sallum di Mesir bagian barat daya.
Disebutkan juga oleh MENA, ada 3.018 warga Mesir yang menyeberang perbatasan pada Senin (23/2), namun tidak disebut ada berapa warga penganut Kristen.
Juru bicara Kementerian Transportasi Tunisia menyebut, sedikitnya 1.000 warga Mesir telah meninggalkan Libya dengan pesawat via Tunisia sejak Jumat (20/2) lalu.
Pada Senin (23/2) malam, pesawat yang membawa 231 warga Mesir berangkat dari Tunisia. Otoritas bandara setempat menyebut, penerbangan ini merupakan yang kelima kali yang dilakukan oleh pihaknya dalam mengevakuasi warga Mesir dari Libya.
(nvc/ita)