"Obat capek, biasanya sebelum tidur saya lihat-lihat dan membersihkan batu-batu tersebut dan memilih besok yang akan saya pakai yang mana," ujar Tjahjo berbagi cerita kepada detikcom, Senin (23/2/2015).
Hobinya mengumpulkan batu akik disebut Tjahjo sama seperti kegemarannya mengkoleksi keris-keris maupun benda-benda seni budaya lainnya. Buat pria keturunan Solo-Yogya ini, kesukaannya tersebut sebagai refreshing untuk menghibur diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana yang dikeluarkan Tjahjo untuk batu akik tidak sebesar seperti hunting keris. Tjahjo pun mengaku sering bertukar batu akik dengan sesama kolektor seperti masyarakat kebanyakan.
"Nggak ada yang mahal kalau batu cincin. Kalau koleksi keris ada yang saya maharkan, ada yang ditukar mobil. Prinsipnya yang beli/tukar tambah harus orang yang pecinta atau koleksi keris," ungkap Tjahjo.
"Memang batu tidak bisa buat investasi, kesenangan saja. Namanya hobi murah meriah saja, pelepas capek saja. Jadi hiburan kalau berburu batu dan bersih-bersih batu di rumah. Kadang tukar menukar batu sama teman sesama pemakai atau pecinta batu cincin," sambungnya.
Kegemarannya terhadap batu-batu alam yang saat ini sedang tren itu membuatnya dengan senang hati berbagi. Ia pun mengirimkan foto-foto koleksi batu cincin akik miliknya yang lengkap berbagai warna dengan sejumlah corak unik. Tjahjo sendiri kerap menggunakan cincin batu-batu akik yang rata-rata berukuran cukup besar itu kala beraktivitas sehari-sehari.
"(Batu polos warna hijau tosca) itu batu Bacan Maluku Utara. Yang putih kecokelatan dari Jawa Tengah, batu semar mesem. Koleksi saya sudah di atas 50 batu cincin. Jenis cukup lengkap mulai Bacan, Kecubung, meteor, jamrud, merah delima dll," tutur Tjahjo.
Mantan Anggota DPR itu mengaku lebih tertarik mengumpulkan batu-batu akik dari nusantara. Kecintaanya terhadap akik bahkan dibuktikannya dengan membawa serta sejumlah akik kemana-mana saat sedang beraktivitas di luar.
(ear/ndr)