.webp)
Kompetisi dibagi menjadi dua kategori yakni Prototype dan Urban Concept. Ini kali kedua Filipina kembali terpilih sebagai tuan rumah Shell Eco-Marathon. Kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2015 bulan ini, sebanyak 23 tim mahasiswa dari 18 perguruan tinggi yang tersebar dari 10 kota di seluruh Indonesia akan bertanding menembus sirkuit jalan raya di Luneta Park dengan kategori kendaraan “Prototype” yang mengedepankan desain futuristik dan kategori “UrbanConcept” yang dirancang menyerupai kendaraan konvensional roda empat.
"Salah satu talenta muda berbakat Indonesia yang peduli energi masa depan adalah, Muhammad Andira Mulia Siregar (Dira), yang saat ini bekerja di Pabrik Pelumas Shell di Marunda sebagai Maintenance Engineer. Tahun 2011, Dira bersama dengan Tim Sadewa Otto dari Universitas Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa dengan berhasil meraih peringkat ke-5 se-Asia dalam kategori Urban Concept pada Shell Eco-marathon Asia 2011 di Sepang International Circuit, Malaysia," ujar Anita Setyorini, Social Investment Manager PT Shell Indonesia dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (23/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perserta kompetisi tidak hanya datang dari Indonesia akan tetapi juga dari Pakistan, Brunei, dan Singapura yang telah memiliki kerja sama bersama Shell.Pada tahun 2010, misalnya, tim mahasiswa teknik Filipina, Jericho Paolo Rivera, setelah memenangkan Shell Eco-marathon Asia, bergabung dengan Shell.
"Dia bekerja di platform gas alam Malampaya dan pabrik gas onshore di Batangas, Filipina, yang dioperasikan oleh Shell. Langkah yang lebih signifikan dijalankan di Asia khususnya di Indonesia adalah dengan merangkul lebih jauh talenta-talenta muda berbakat di kawasan ini, untuk menginspirasi mereka dalam menemukan cara baru potensial dalam menciptakan energi. Meningkatkan talenta dan ilmuwan muda berbakat di Indonesia menjadi hal penting untuk membantu memecahkan tantangan terbesarnya yaitu memasok energi yang cukup untuk kebutuhan masyarakat dan kemakmuran ekonomi negeri ini," paparnya.
Anita mengatakan hal ini juga merupakan tantangan bagi para insinyur muda berbakat di Indonesia. Shell memanfaatkan teknologi yang dimiliki untuk berkontribusi dalam menciptakan energi baru di Indonesia.
"Sumbangsih teknologi yang dimiliki Shell, dapat dilihat melalui pembangunan Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) bersama dengan mitra strategis Inpex di lapangan gas Abadi; serta membangun pabrik proses pencampuran (blending) pelumas baru di Indonesia berlokasi di Marunda Center, Jakarta Utara. Nantinya, pabrik ini akan memproduksi berbagai macam pelumas berkualitas tinggi untuk keperluan armada laut, industri, transportasi dan konsumen Minat generasi muda terhadap penemuan energi baru, terlihat dari respon luar biasa mahasiswa-mahasiswa yang berpartisipasi dalam kompetisi Shell Eco-marathon Asia. Tahun lalu, Indonesia berhasil mendominasi perolehan penghargaan di Shell Eco-marathon Asia 2014 dengan empat gelar juara untuk Indonesia," ungkapnya
Tim Sadewa Otto mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil memecahkan rekor Asia dengan menempuh jarak 301 kilometer per liter dengan bahan bakar bensin – hampir dua kali lipat dari hasil mereka sebelumnya pada kategori Urban Concept melalui mobil bernama Kalabia Evo-4.
"Jumlah kendaraan yang beroperasi di seluruh Indonesia mencapai sekitar 104,211 juta unit di tahun 2013. Oleh karena itu, penemuan dan pengembangan sumber energi baru merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat termasuk sumber energi bahan bakar yang ramah lingkungan," tutupnya.
(edo/mpr)
