"Kami mengejar OTP kami 80 persen secara nasional yang mana saat ini masih di bawah 80 persen. Salah satu langkah adalah me-reset up kembali pesawat," jelas Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Lion Air Tower, Jl Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).
Ke depan, target Lion adalah mengejar OTP hingga 87,5%. Namun, OTP itu tak mungkin mencapai 100%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah yang dilakukan untuk mengejar OTP 87,5% adalah perbaikan prosedur standar operasional (SOP), termasuk manajemen krisis, penyiapan dana tunai di sekitar bandara, hingga mengatur ulang jadwal pesawat. Di Lion Air, Edward mengungkapkan bahwa 1 pesawat bisa digunakan 4-5 kali terbang, tergantung rutenya.
Mengapa pada delay lalu yang rusak 3 pesawat namun bisa membatalkan 100-an jadwal penerbangan?
"Saat itu Sentral operasi kami kan di Cengkareng. Tapi dalam proses pergantian pesawat dibutuhkan waktu. Menyangkut juga termasuk proses untuk meminta flight approval yang kita pastikan pesawat ini terbang ke mana. Dan pada hari itu libur. Jujur kami leave (cuti)," jelasnya.
"Jumlah saat itu pesawat ready 93, yang online 89 (pesawat). Ada 3 rusak. Surabaya tambah cadangan jadi 2 (pesawat). Tapi namanya mengelola benda bergerak, anytime memang ada hal yang terjadi," tuturnya merinci.
(nwk/nrl)