Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan Bahasa Melayu sejauh ini sudah digunakan sekitar 600 juta lebih orang di sejumlah negara. Hal ini yang menjadi potensi Bahasa Melayu bisa menjadi komunikasi internasional.
"Ini bisa menjadi resume Bahasa Internasional. Ini bisa menjadi potensi karena ada 600 juta yang bercakap dengan Bahasa Melayu," kata Irman di Gedung Dewan Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Senin (23/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahasa Melayu bagus untuk pengembangan โbidang pendidikan dan kebudayaan untuk dua negara. Tentu pertemuan ini sudah dielu-elukan, untuk bicarakan investasi, pendidikan dan kerjasama lain," ujar Tan Sri Abu.
Selain soal Bahasa Melayu,โ pertemuan dua lembaga senat ini juga membahas isu penting. Misalnya disinggung perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Begitu pun soal investasi ekonomi untuk perbaikan infrastruktur di daerah perbatasan. Pembahasan terkait pembangunanโ jembatan penghubung dari Dumai ke Malaka menjadi salah satu hal yang dinilai bagus untuk persoalan perbatasan.
"DPD bisa memfasilitasi untuk kerja sama investasi nanti. Mungkin nanti bisa BUMN Indonesia dan BUMN Malaysia bisa kerjasama investasi. Tapi, ini baru pembahasan informal. Kita akan mendorong pemerintah dan parlemen," โtutur senator asal Sumatera Barat itu.
Irman menambahkan persoalan pendidikan dan kesehatan juga dibahas dalam pertemuan. Soal kesehatan misalnya saat ini sudah ada 5.000 mahasiswa kedokteran asal Malaysia yang belajar beberapa universitas di Indonesia.
"5.000 mahasiswa ini harus diimbangi juga oleh Indonesia. Ini buat persiapan menghadapi ekonomi Asia Tenggara 2015," tuturnya.
โDalam kunjungan ke Dewan Negara Malaysia, delegasi DPD RI diikuti sekitar 13 anggota yang juga sebagian besar anggota Badan Kerjasama Parlemen (BKSP). Selain Irman Gusman, Wakil Ketua DPD Farouk Muhamad juga hadir dalam pertemuan ini.
(hat/mok)