Australia dan Brasil Protes Hukuman Mati, Pimpinan DPR: Dahulukan Diplomasi

Australia dan Brasil Protes Hukuman Mati, Pimpinan DPR: Dahulukan Diplomasi

- detikNews
Senin, 23 Feb 2015 12:24 WIB
Jakarta - Australia dan Brasil gencar memprotes keras hukuman mati kepada warganya di Indonesia. Pimpinan DPR pun meminta agar pemerintah RI mengutamakan jalur diplomasi dengan negara-negara tersebut.

"Yang terbaik, dahulukan diplomasi untuk memberikan pengertian kepada negara yang warga negaranya terkena sanksi hukum, yang akan dieksekusi mati. Harus lebih mendahulukan diplomasi dan konsolidasi," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).

Agus menuturkan bahwa proses penjatuhan hukuman mati bagi para gembong narkoba itu sudah sesuai aturan yang berlaku. Menurutnya, sekarang saatnya memberikan pengertian bagi negara-negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah betul-betul melakukan UU yang berlaku, semua proses sudah dilalui, diplomasi untuk memberikan pengertian itu harus didahulukan," ucap Waketum Partai Demokrat ini.

Masyarakat di Aceh dan di Jakarta juga mengumpulkan koin untuk Australia sebagai bentuk protes atas pernyataan PM Australia Tony Abbott yang mengaitkan eksekusi mati ini dengan bantuan tsunami. Menurut Agus, itu adalah bentuk keresahan masyarakat.

"Saudara-saudara kita terusik, soal harga diri dan seluruhnya. Kita juga harus berikan lapangan yang luas, ini suatu ungkapan, ini merupakan jalur diplomasi," ujarnya.

WN Brasil yang telah ditolak grasinya oleh Jokowi adalah Rodrigo Gularte. Sedangkan WN Australia yang masuk daftar tunggu menghadapi regu tembak adalah gembong narkoba 'Bali Nine' Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

(imk/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads