Pantauan detikcom di Kantor Lion Air, Jl Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015), beberapa orang saja mendatangi kantor tersebut. Mereka rata-rata penumpang yang akan merefund tiket.
Menurut salah satu petugas Lion Air, Ita (26), jumlah penumpang yang hendak merefund tiket sudah jarang sejak hari Minggu (22/2/2015) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vianne (25), salah seorang penumpang yang membatalkan tiket penerbangannya di kantor Lion Air mengatakan, alasannya melakukan hal tersebut karena takut kejadian delay parah lagi. Rencananya Vianne akan terbang bersama Lion Air ke Manado pada Jumat nanti.
"Udah pesan tiket Lion tujuan Manado dari Selasa lalu. Cuma setelah kejadian yang saya lihat di televisi karena delay parah itu, saya mending ganti Garuda saja deh," ujar Vianne.
Ia juga menambahkan, tiket Garuda mahal namun kualitas terjamin. Karena itu dia rela merogoh kocek lebih dalam.
"Garuda emang tiketnya mahal. Cuma nggak apa-apalah. Sebanding ini dengan pelayanannya. Kualitas oke," ucapnya.
Delay parah Lion Air terjadi pada Rabu (18/2/2015) siang hingga Jumat (20/2/2015). Penumpang ditelantarkan di Terminal I dan III Bandara Soekarno-Hatta. Mereka tidak diberi makan, penginapan dan kompensasi apa pun. Alasan delay parah karena ada 3 pesawat yang rusak.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara kemudian menalangi refund tiket di bandara kepada sekitar 400 penumpang senilai setengah miliar rupiah. Talangan ini sudah dikembalikan Lion Air.
(nik/nrl)