"Saya dihubungi polisi yang intinya disuruh nyiapin 10 peti mati. Ngomongnya sudah lama, sebelum eksekusi lima terpidana di Nusakambangan," kata Ketua Pengurus Kematian Gereja Kristen Jawa (GKJ) Cilacap, Suhendro Putra kepada wartawan, Sabtu (21/2/2015).
Tapi dia belum bisa memastikan apakah peti yang dipesan di Yogyakarta itu akan digunakan untuk peti jenazah terpidana yang akan dieksekusi. Karena selama ini gerejanya memang menyediakan peti mati untuk sejumlah gereja yang berada di Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai hari ini belum dikasih tahu, saya belinya di Yogja, jadi tidak bisa mendadak pesannya. Ini juga siap jika ada jemaat gereja meninggal ya saya kasih. Tapi memang pihak polisi sebelumnya sudah bilang tolong usahakan peti," jelasnya.
Saat ini, di gudang gereja yang mampu menampung sembilan peti mati tersebut, sudah ada enam peti mati yang di antaranya satu peti berukuran jumbo, tiga ukuran sedang dan dua ukuran kecil. "Kalau sewaktu-waktu dibutuhkan, saya sudah siapkan petinya," jelasnya.
Peti mati yang disiapkan pihaknya sudah dihias dengan kain putih berenda yang menutupi seluruh permukaan peti, di dalamnya juga terdapat dua bantal guling kecil yang digunakan untuk menyangga agar jenazah tidak miring saat angkat.
(arb/mok)