.webp)
"Penyidik sedang meminta keterangan dari pihak operator Express, mengapa korban berangkat ke Citayam malam itu. Menurut pihak Express, saat itu dia tidak ada pesanan untuk mengambil penumpang di sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Martinus mengatakan, penyidik telah melakukan rute taksi bernopol B 1595 ETB yang dikemudikan korban dari awal keluar pool di Ciganjur, pada Selasa (17/2) hingga korban ditemukan tewas di Jl Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jaksel, Rabu (18/2) pagi. Penelusuran rute ini dilakukan setelah penyidik memeriksa saksi dari pihak Express berdasarakan posisi GPS taksi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban meluncur ke Citayam, Depok. Berdasarkan catatan pihak Express, tidak ada pesanan untuk mengangkut penumpang dari Citayam terhadap armada taksi yang dikemudikan korban malam itu.
"Korban menaikkan penumpang secara manual hired atau disetop oleh penumpang," kata Martinus.
Rabu (18/2) sekitar pukul 00.00 WIB
Korban berhenti di Jl Raya Citayam, posisinya dekat Stasiun Citayam, Depok. Sejumlah pengojek di lokasi sekitar stasiun tersebut, melihat ada penumpang diperkirakan berjumlah 2 orang naik ke atas taksi warna putih, yang diduga kuat adalah taksi korban.
Pukul 01.00 WIB
Taksi yang dikemudikan korban tiba di lokasi kejadian, di Jl Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jaksel. Selama perjalanan setelah menaikan penumpang dari Citayam hingga ke lokasi kejadian, taksi tersebut tidak berhenti.
"Argonya juga masih menyala pada saat posisi terakhir taksi di lokasi kejadian itu," imbuhnya.
Pukul 05.30 WIB
Saksi kernet Metro Mini, Bina Pelita Tambunan alias Kolor Ijo melihat taksi tersebut terparkir di pinggir Jl Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jaksel dengan kondisi banyak darah. Saksi kemudian memberitahukan penemuan tersebut kepada pengojek bernama Janu Sugiantoro, yang mangkal di seberang taksi.
Janu kemudian meneruskan laporan Kolor Ijo kepada mantan Ketua RT setempat. Mereka bertiga kemudian mengecek taksi tersebut dan menemukan korban dalam posisi tertelungkup di atas setir dengan bersimbah darah.
"Kemudian mereka memberitahu kepada saksi Iqin, anggota Pokdar Kamtibmas Pasar Minggu dan diteruskan laporan ke Polsek Pasar Minggu," tuturnya.
Tidak berapa lama, polisi kemudian datang ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi. Di dalam taksi ditemukan sebilah pisau yang tergeletak di bawah jok kemudi korban. Korban tewas dengan luka tusukan di bagian lehernya.
Polisi juga menemuka buku tabungan atas nama perempuan berinisial SM, yang belakangan diketahui pemilik sebuah Warteg di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
(mei/vid)
