"Siapa bilang dapat hotel, kami tidur di bandara! Di kursi, di lantai, bahkan di apron," kata Catur kepada detikcom melalui telepon, Jumat (20/2/2015) pada pukul 15.00 WIB.
Catur seharusnya terbang Kamis (19/2) pukul 19.30 WIB. Tapi karena jadwal Lion kacau, pria kelahiran Boyolali ini baru bisa terbang ke Solo siang ini. "Pukul 12 lebih take off," jelas Catur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanan yang diberikan semalam itu dari AP (Angkasa Pura II), bukan Lion," cetusnya.
Hari ini, setelah Kemenhub, PT AP II Soekarno-Hatta, dan Polda Metro Jaya bertemu, service Lion lebih baik. Catur dan penumpang lain bisa berangkat. Para penumpang juga mendapatkan kompensasi Rp 300 ribu.
"Duitnya diberikan di bandara tujuan. Saya tadi dapat sebelum meninggalkan bandara," ungkapnya.
Jika dihitung secara kasar, maka pesawat Catur delay selama 17 jam. Rekor terlama yang dia alami. "Ini maskapai kacau, penerbangannya mengenaskan!" tutupnya.
(try/nrl)