"Pengadaan barang dan jasa itu yang banyak lewat lelang tetapi sekarang kita memperbanyak barang-barang masuk ke e-katalog, tetapi kecepatannya kurang. Barang yang masuk e-katalog belum banyak. Kita ingin lebih dari 50 persen," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/2/2015).
Jokowi mencontohkan barang-barang yang masuk ke dalam e-katalog seringkali mengalami kekosongan ketersediaan sehingga menghambat daya serap anggaran pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin juga disebabkan karena adanya perubahan kurs yang cepat juga jadi lebih banyak yang impor, jadi ada beban kurs," tambahnya.
(fiq/vid)