Pesawat yang membawa penumpang gabungan dari 3 jadwal perjalanan tiba di Bandara Lombok pada pukul 11.33 WITA, Jumat (20/2/2015). Para penumpang pun menghebuskan nafas lega.
"Akhirnya sampai juga di Lombok," ujar salah satu penumpang saat keluar dari pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama berbelas-belas jam penumpang jurusan Lombok ini bersama penumpang jurusan-jurusan lainnya terlantar di Bandara Soekarno Hatta tanpa ada kejelasan dari pihak Lion Air. Kericuhan pun tak dapat terhindarkan. Beberapa kali kejadian kegeraman penumpang dilampiaskan kemarin.
Tak ada satupun pihak manajemen Lion Air yang mau turun ke lapangan untuk menjelaskan penyebab terjadinya delay berjamaah itu. Pihak operasional sebagai petugas in charge juga tak mampu memberikan informasi dan sikap yang tegas. Penumpang dibiarkan terlantar tanpa diberikan makan dan minuman.
Sejumlah perwakilan penumpang sempat ingin bertemu dengan pimpinan manajemen di Bandara Soekarno Hatta. Setelah ditunggu lama, tak juga mereka berani bertemu dengan penumpang dan hanya meninggalkan permasalahan kepada staf operasional yang memiliki keterbatasan kewenangan.
Penumpang tujuan Lombok dari 3 jadwal tersebut diberangkatkan secara bersamaan pada pukul 11.23 WIB dengan sistem free seat. Namun sengsara tak hanya sampai situ.
Pesawat tak bisa landing di Lombok karena Bandaranya sudah tutup. Kapten Pilot akhirnya berinisiatif membawa penumpang untuk transit di Bandara Ngurah Rai, Bali. Beruntung pihak Lion Air Bali mau menerima 213 penumpang yang sudah kelelahan dan kelaparan.
Tiga hotel lalu disediakan Lion Air Bali untuk tempat beristirahat penumpang selama beberapa jam. Namun penumpang yang diinapkan di Hotel Vihan Suites tak mendapat sarapan karena pihak hotel yang tak siap. Beberapa akhirnya memilih untuk mencari makan sendiri di dekat hotel.
Pihak Lion Air Bali lantas memberangkatkan penumpang menuju Lombok pada sekitar pukul 10.30 WITA. Dengan proses melelahkan ini, Lion Air seharusnya bukan hanya sekedar memberikan kompensasi berupa uang ganti rugi, tapi juga diaudit oleh pihak yang berwenang. Pasalnya banyak kerugian yang telah ditimbulkan akibat insiden ini.
Ada sejumlah penumpang yang tiket keberangkatannya menuju tujuan lain dari Bali atau bandara lain hangus, ada juga yang sudah membayar biaya hotel di Lombok yang juga akhirnya hangus. Belum lagi kerugian non-material yang tak bisa tergantikan dengan uang karena urusannya menjadi terbengkelai
(ear/ndr)