5 Jam Terlantar di Terminal 3, Penumpang Lion Air Tak Dapat Makan dan Minum

5 Jam Terlantar di Terminal 3, Penumpang Lion Air Tak Dapat Makan dan Minum

Herianto Batubara - detikNews
Kamis, 19 Feb 2015 16:38 WIB
Jakarta - Sudah 5 jam lebih penumpang Lion Air tujuan Jakarta-Lombok dengan nomor penerbangan JT 0652 terlantar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tak ada kompensasi apapun yang didapat dari Lion Air.

"Kita sudah lemas ini. Sudah 5 jam menunggu tanpa kepastian. Harusnya kan dapat kompensasi dari Lion Air. Tapi ini nggak ada. Bahkan air mineral aja nggak," kata salah seorang penumpang Melati saat dihubungi detikcom via telepon, Kamis (19/2/2015).

Dijelaskan Melati, sesuai jadwal, ia mustinya terbang dengan Lion Air JT 0652 pukul 10.00 WIB dengan tujuan Lombok. Namun hingga kini pukul 16.25 WIB, tak ada kejelasan keberangkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Terminal 3, kata Melati, hanya ada satu orang petugas dari Lion Air. Namun petugas pria itu tak tahu menahu ketika ditanya soal kenapa sejumlah penerbangan maskapai yang punya tagline 'we make people fly' itu tak juga berangkat.

"Harusnya ada pihak Lion Air di sini yang menenangkan massa, tapi nggak ada. Mungkin takut diamuk massa," ucap Melati.

Ditambahkan Melati, beberapa kali terdengar pengumuman dari pengeras suara di Terminal 3. Isinya hanya permintaan maaf, namun tak ada penjelasan soal kompensasi atau penyebab terjadinya keterlambatan.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, seharusnya Lion Air memberikan informasi detail kepada calon penumpang kenapa pesawat delay. Selain itu juga memberikan kompensasi sesuai aturan.

Kemenhub, kata Barata, terus memonitor kejadian ini dan akan meminta keterangan dari Lion Air. Katanya, jika banyak kewajiban yang diabaikan, bukan tidak mungkin maskapai itu diberikan sanksi tegas.

Pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga telah angkat bicara dan merasa geram dengan Lion Air yang menelantarkan penumpang dari berbagai rute sejak Rabu (18/2/2015) siang. YLKI meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan turun tangan langsung membenahi manajemen Lion Air.

"Kami mendesak Menhub untuk turun tangan dalam kasus ini dengan harus mengaudit total kinerja Lion Air. Katanya Menteri Jonan pemberani, sekarang tunjukkan," ujar pengurus YLKI Tulus Abadi, dalam perbincangan, Kamis (19/2/2015).

(bar/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads