"Sebagai warga negara kami taat hukum dan akan ikut proses hukum yang menimpa kami," kata Samad di depan para pendukung #SaveKPK di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (18/2/2015). Massa pendukung datang dari berbagai kampus.
Namun Samad ingin menegaskan jika sebelum dipilih menjadi pimpinan KPK, para komisioner harus melewati tahap seleksi yang ketat dan dinyatakan bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu kalau kami dituduh melakukan kejahatan yang ditimpakan kepada kami tahun-tahun yang lalu maka itu adalah kriminalisasi yang ditujukan kepada kami," ujarnya.
Samad mengatakan meski dua pimpinan KPK dikriminalisasi, kebenaran tidak akan pernah hilang darI muka bumi. Semangat memberantas korupsi tetap akan ada dan tak akan pudar.
"Kebenaran tidak akan pernah ditutup dan Insya Allah kebenaran akan terungkap di bumi yang kita cintai. Terima kasih saudara-saudaraku, mari terus kita lawan korupsi yang begitu massif di negeri ini," ajak Samad yang sedari muda dikenal sebagai aktivis.
Samad dijerat polisi Sulselbar dalam kasus administrasi kependudukan pada tahun 2007. Dia dituding memalsukan dokumen kependudukan sehingga seorang wanita bernama Feriyani Lim bisa mengurus paspor, KTP dan KK dengan menggunakan alamat rumah Samad.
Sedangkan Bambang Widjojanto dijerat dengan pasal mengarahkan saksi memberikan kesaksian palsu pada tahun 2010.
(slm/nrl)