Selama ini, Aleppo menjadi lokasi utama pertempuran antara tentara propemerintah Suriah dengan pemberontak yang terdiri atas berbagai kelompok militan, termasuk sayap garis keras Al-Qaeda di Suriah, Nusra Front.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/2/2015) mediator PBB untuk Suriah Staffan de Mistura menyatakan, tentara oposisi juga akan diminta untuk menghentikan sementara serangan mortir dan roket di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, de Mistura menuturkan dirinya akan pergi ke Suriah sesegera mungkin untuk membahas kelanjutan gencatan senjata lokal ini.
"Saya tidak memiliki ilusi karena berdasarkan pengalaman masa lalu, ini akan menjadi misi yang sulit untuk dicapai," sebut de Mistura.
"Fakta di lapangan akan membuktikan apakah pembekuan ini berhasil dan bisa diterapkan di wilayah lain," imbuhnya.
Lebih dari 210 ribu orang tewas dalam konflik berkepanjangan di Suriah. Bulan depan, konflik berdarah di Suriah ini memasuki tahun kelima dan belum juga menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.
(nvc/ita)