Johan Budi, Jubir Piawai yang Kini Plt Pimpinan KPK

Jakarta - Nama Johan Budi (48) bersama Taufiequrachman Ruki dan Indriyanto Seno Adji ditunjuk sebagai plt pimpinan KPK oleh Presiden Joko Widodo. Mantan wartawan ini adalah sosok yang merintis karier di KPK dari bawah.

Johan masuk ke KPK pada 2005. Dia ikut seleksi 'Indonesia Memanggil' angkatan pertama dan masuk sebagai pegawai di Direktorat Pelayanan Masyarakat.

Pengalamannya sebagai wartawan Tempo dan Forum, membuat pimpinan KPK jilid I memberikan mandat kepada dirinya sebagai juru bicara. Kemudian kariernya naik sampai dia menjabat Direktur Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas).

Ketika kebutuhan KPK untuk memberikan informasi kepada media dan masyarakat, semakin besar, lembaga antikorupsi ini memutuskan untuk membentuk Biro Humas. Oleh pimpinan KPK, pria kelahiran 29 Januari 1967 ini ditunjuk untuk menempati posisi Kabiro Humas, jabatan eselon II yang setara dengan posisi yang lebih dulu diembannya: Dikyanmas.

Sebagai jubir KPK, Johan kerap menghiasi layar televisi dan pernyataannya hampir selalu ada di pemberitaan media cetak maupun elektronik. Dia dikenal sebagai yang tangkas, tenang, dan piawai menghadapi cecaran wartawan yang kritis.

Johan pun pernah mendapatkan risiko dari pekerjaannya sebagai jubir, yakni dipolisikan oleh PKS pada Mei 2013 terkait pernyataan soal penggeledahan KPK di kantor partai tersebut. Johan membantah melakukan pencemaran nama baik sebagaimana yang dituduhkan pihak PKS itu.

Pada 2011, Johan pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK jilid III. Namun langkah lulusan Fakultas Teknik UI ini diganjal di tahap seleksi awal Pansel.

Di akhir tahun 2014, Johan Budi lolos seleksi dan ditunjuk menjadi Deputi Pencegahan KPK. Pria asal Mojokerto ini menjadi pejabat eselon I yang fokus membidangi pencegahan terjadinya praktek korupsi.

Sampai akhirnya, Johan kini akan segera menduduki posisi tertinggi di KPK sebagai plt pimpinan. Yang menarik, dia akan bekerja bersama Taufiequrachman Ruki, Ketua KPK pada 2003-2007 saat Johan masih menjadi pegawai.



(fjp/ndr)