"Perwakilan Indonesia masih akan dibuka," kata Ketua Satgas untuk mengevakuasi WNI di Yaman, Gatot Abdullah Mansyur, dalam jumpa pers di Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015).
Pemerintah saat ini sedang mengurus evakuasi para WNI di Yaman. Sebanyak 4.000 WNI akan dipulangkan ke Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah sudah siap memulangkan WNI yang mendaftarkan diri. "Sekarang sudah mulai, berapa pun yang siap (untuk pulang ke Indonesia), kita siap. Dalam 3 minggu ini KBRI memberikan informasi minute by minute bagaimana dinamika di Yaman," jelas Gatot.
Gatot juga menegaskan, Indonesia tidak akan mencampuri politik di Yaman. Yaman adalah negara sahabat dan salah satu negara Arab yang awal mengakui kemerdekaan Indonesia.
"Yaman sahabat dekat. Kita berharap semoga Yaman kembali pulih dan rakyatnya aman," harapnya.
Milisi Syiah, Houthi yang kabarnya mendapat dukungan dari Iran, telah membubarkan pemerintah dan parlemen Yaman pada 6 Februari lalu. Ini dilakukan setelah mereka menduduki istana kepresidenan dan gedung-gedung penting pemerintah.
Yaman tak pernah berhasil mencapai stabilitas sejak presiden Ali Abdullah Saleh mundur pada awal tahun 2012, setelah pergolakan berdarah yang berlangsung setahun. Keadaan kian buruk pada September 2014 lalu, ketika milisi Houthi merebut kendali atas ibukota Sanaa dan mulai bergerak masuk ke wilayah-wilayah Sunni.
(slm/nrl)