"Saya usul dan mohon pertama untuk segera diaudit manajemen. Bagaimana dana dalam BPJS itu digunakan sehingga kita tahu asumsi defisit BPJS kesehatan bisa dipertanggungjawabkan ke publik," kata Rieke di ruang paripurna, Gedung Nusantara II, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Dia menekankan persoalan ini karena masih terdapat kasus pasien penderika penyakit langka yang tidak bisa ditanggung negara. Contohnya ketika ada pasien bayi yang mengharuskan operasi transplantasi hati yaitu Ryuji Marhaenis Kaizan. Penanganan operasi buah hati pasangan Ferry Yunizar (31) dengan Lutfianti (29) ini mesti memakan biaya ratusan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menginginkan agar pemerintah bisa bijak dengan tetap menanggung biaya berobat pasien kalau memang harus ke luar negeri. Persoalan ini menjadi sorotan karena pihak Komisi IX DPR banyak mendapat pengaduan menjelang masa reses.
"Agenda di luar ini penting, saya mendesak regulasi mesti diperbaiki termasuk revisi perpres soal pelayanan kesehatan yang enggak dijamin pengobatan di luar negeri. Kami minta pengecualian kalau pasien harus berobat ke luar negeri, tetap negara harus menanggungnya," tuturnya.
(hat/erd)