"Untuk mendudukkan persoalan, itu kan sebenarnya terjadi dari teman-teman kepolisian salah, kita juga salah. Kita juga mengaku salah," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Rabu (18/2/2015).
Meski demikian, Panglima TNI menyatakan semua harus melihat kadar kesalahan dari kedua pihak. Untuk itu proses penyelidikan dan investigasi perlu dihormati untuk mengetahui bagaimana hasilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko juga mengaku tengah melakukan evaluasi di jajarannya dan mencoba membenahi jika memang ada yang keliru. Solusi pun akan dicari agar ke depan persoalan semacam itu tidak akan terulang kembali.
"Kalau perlu ada hal-hal yang digunakan sebagai terapi untuk membenahi disiplin itu dilakukan," ujar Moeldoko.
Kompol Arsya mengalami luka cukup parah akibat pengeroyokan di Bengkel Cafe, SCBD, Jaksel, pada Sabtu (7/2) lalu. Anggota tim khusus Bareskrim ini menyatakan sedang melakukan giat kasus kriminal umum pada saat kejadian.
Versi TNI, Kompol Arsya memberikan perlawanan saat tim gabungan TNI sedang melakukan razia. Cincin kawin Arsya yang bermerk Bvlgari dan sejumlah uangnya disebut hilang ketika terjadinya insiden itu.
(ear/ndr)