Saat 'Trio Singa' Mulai Irit Bicara di Istana

Saat 'Trio Singa' Mulai Irit Bicara di Istana

- detikNews
Rabu, 18 Feb 2015 11:17 WIB
Jakarta - Lebih dari sebulan Presiden Jokowi masih belum mengambil keputusan yang mampu mengubah keadaan kisruh antara KPK dengan oknum Polri. Kritik tajam dari berbagai lini pun menghujani lingkaran Istana.

Bahkan Tim Independen yang dibentuk oleh Presiden Jokowi untuk dimintai masukan pun tak segan-segan memberikan kritikan. Salah satunya adalah sosiolog UI Imam B Prasodjo yang kini menyerukan pembentukan gerakan 'UI Save KPK'.

"Rekan-Rekan UI, keadaan bangsa makin memburuk hari-hari ini untuk itu kontribusi kita sekecil apapun Insya Allah ada artinya. Untuk itu bagi teman-teman UI yang merasa diam bukanlah jalan hidup kita dan ingin berkontribusi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, ditunggu kehadirannya di acara 'UI Save KPK' yang akan diadakan hari ini pukul 3 sore di gedung KPK," ujar Imam dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Rabu (18/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemicu dari inisiasi gerakan ini adalah ditetapkannya Ketua KPK Abraham Samad sebagai tersangka pemalsuan dokumen sekaligus 21 penyidik KPK yang terancam pula ditersangkakan. Selain dari tim yang berjumlah 9 orang ini, ada pula kritikan dari berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa hingga LSM. Mereka meminta Presiden tak lantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Sementara itu seruan untuk melantik Komjen Budi Gunawan lebih banyak diusulkan oleh para politikus, terutama yang duduk di bangku DPR. Seperti Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang mendesak Presiden Jokowi segera ambil keputusan.

"Mestinya ada tindakan cepat, mau diapain ini, dibiarin? Apakah ada unsur pembiaran dua instutusi KPK-Polri ini konflik? Atau memang karena peliknya persoalan ini sehingga sulit sekali mengambil keputusan. Presiden harus berani ambil keputusan dengan apapun risikonya," kata Fadli di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pagi tadi.

Desakan juga sering dilontarkan oleh elite-elite PDIP seperti Effendi Simbolon, Junimart Girsang, dan Masinton Pasaribu. Mereka bahkan menyebut ada 'Trio Singa' yang menjadi pembisik Presiden Jokowi sehingga tak melantik Budi Gunawan.

Tetapi belakangan ini Trio Singa seakan kehilangan 'auman' ketika ditanya seputar keputusan Presiden Jokowi. Mereka yang terdiri dari Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Seskab Andi Widjajanto, dan Menteri BUMN Rini Soemarno itu memilih diam atau bahkan tak mengeluarkan pernyataan sama sekali.

Pagi ini Andi datang ke Istana Negara tanpa melontarkan sepatah kata pun. Dia langsung masuk menuju Istana Merdeka ketika ditanyai soal kapan Presiden akan ambil keputusan.

Sama halnya dengan Rini yang hanya tersenyum ketika ditanya. Dia hanya berkata bahwa akan memaparkan kinerja kementeriannya kepada Presiden Jokowi.

Personel 'Trio Macan' berikutnya yakni Luhut hanya mengaku tidak tahu. Berkemeja putih dan celana hitam, dirinya buru-buru menuju Istana Merdeka.

"Belum tahu (kapan keputusan Presiden)," jawab Luhut singkat.


(bpn/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads