Integrasikan Kopaja, APTB, dan Trans Jabodetabek, Ini Persyaratan TransJ

Integrasikan Kopaja, APTB, dan Trans Jabodetabek, Ini Persyaratan TransJ

- detikNews
Selasa, 17 Feb 2015 20:27 WIB
Jakarta - PT TransJakarta akan integrasikan Kopaja, APTB, dan Trans Jabodetabek sehingga penumpang tak perlu lagi membayar 2 kali saat naik melalui koridor-koridor bus TransJ. Meski begitu TransJakarta memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh 3 operator moda angkutan umum itu.

"Ada syarat-syarat yang akan dipenuhi mereka, untuk bisa berjalan di koridor busway. Standar pelayanan minimum seluruh bus yang melayani busway harus terpenuhi. Sesuai arahan gubernur, ada dua hal yang sifatnya SDM maupun yang sifatnya teknis," ujar Dirut PT TransJ Antonius Kosasih di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (17/2/2015).

Untuk kriteria SDM dikatakan Kosasih yakni sopir-sopir Kopaja, APTB, dan Trans Jabodetabek harus memiliki sertifikasi. PT TransJakarta akan bekerja sama untuk melakukan sertifikasi secara bertahap terhadap para sopir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka nyetirnya mesti benar, nggak boleh ndut-ndutan, nggak boleh ngebut. Yang kedua mereka nggak boleh lagi ngetem gitu loh, orang mereka dibayar rupiah per kilometer. Yang ketiga ketika masuk ke dalam koridor busway yang berkerja dalam bus on board kami, jadi di titik masuk dia akan ada on board TransJ yang akan masuk ke dalam bus," kata Kosasih.

"On board TransJ yang akan menjadi ujung tombak kita untuk pelayanan komunikasi kepada masyarakat, jadi bukan kondektur bus biasa. Nanti kondektur APTB bisa ikut di dalam bus atau menunggu di salah satu halte koridor TransJ," sambungnya.

Pihak TransJ juga mengisyaratkan agar sopir-sopir ketiga operator itu dibayar dengan menggunakan gaji dengan perhitungan sejumlah rupiah per kilometernya. Kecuali untuk APTB yang akan di-mix dengan besaran setoran sesuai aturan daerahnya masing-masing.

"Untuk APTB mungkin ada mix antara gaji dan setoran, karena dia ada yang dari luar kota. Bogor, Tangerang atau Depok. Itu urusan mereka, tapi selama di dalam koridor Busway nggak boleh sistem setoran, kita nggak mau bus ngetem. Gaji yang bayar opetornya dong. Kita harus berperilaku adil. Kami membutuhkan bus lebih banyak, karena itu kami memberi kesempatan untuk APTB, Kopaja dan Trans Jabodetabek," Kosasih menjelaskan.

Integrasi ini menurut Kosasih rencananya akan dilakukan paling lambat pada bulan April mendatang. Seluruh kendaraan yang terintegrasi itu berada di bawah koordinasi. Metodenya adalah untuk endaraan-kendaraan dari luar Jakarta akan masuk dan keluar di satu titik kooridor.

"Masuk Jakarta pada 1 titik lalu berputar di 1 trayek, lalu kembali lagi dan keluar. Tetap yang beri trayek Dishubtrans, setelah berputar pada 1 titik full koridor dan keluar lagi dan kembali ke kotanya," tutur Kosasih.

Sementara itu untuk tarif akan disesuaikan berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI jika berada di wilayah Jakarta. Namun jika sudah berada di luar DKI, maka tarif akan disesuaikan dengan aturan daerah masing-masing.

"Semua tarif yang tentukan Gubernur. Begitu masuk (Jakarta), mereka masuk bus apapun satu tarif, nggak usah bayar lagi. Semua logo akan ganti dengan logo TransJ," pungkas Kosasih.

(ear/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads