"Deep tunnel sampai sekarang belum jawab saya airnya mau dikeluarkan lewat mana, saya tanya?," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (17/2/2015).
Gorong-gorong atau terowongan raksasa yang telah digagas sejak lama tersebut merupakan infrastruktur multifungsi. Selain bisa digunakan untuk membuang banjir, saat kondisi kering deep tunnel bisa digunakan sebagai jalan bawah tanah dan sistem drainase terintegrasi, termasuk sarana pengolahan limbah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu jadi keraguan, dari jamannya Bang Yos (Sutiyoso) nggak bisa jawab," tukas Ahok.
Pembangunan deep tunnel dipastikan tidak akan menggunakan APBD. Sudah ada pihak swasta yang mau menjadi investasi dan bekerja sama dengan Pemprov DKI. Sayang pihak swasta tersebut belum dirilis.
Sebelumnya, Ketua Dewan Sumber Daya Air, Firdaus Ali mengatakan deep tunnel rencananya akan dibangun dengan diameter 13 meter. Di dalamnya akan ada 2 lapisan jalan tol yang digunakan saat tidak banjir. Lalu di hulu terowongan yakni di Balekambang akan ada waduk yang memisahkan sampah sehingga air yang melewati deep tunnel bisa bebas sampah.
"Nanti jalur airnya mulai Pasar Minggu, MT Haryono, Manggarai, Tanah Abang, Roxy, Pluit. (Berakhirnya) kalau airnya di laut lepas. Kalau jalan tolnya di Bandara. Limbahnya masuk (waduk) Pluit untuk di olah di sana," jelas Firdaus usai rapat mengatasi banjir dengan Wagub Djarot, Jumat (13/2) lalu.
(ear/slm)