Mulai dari Amerika Serikat ke Argentina, Chili, Meksiko dan negara-negara lain, para korban mengeluarkan surat yang disampaikan ke publik di Mexico City, Meksiko. Dalam surat tersebut seperti dilansir AFP, Selasa (17/2/2015), mereka menyampaikan kepada Paus bahwa "kata-kata saja tidaklah cukup."
Dalam surat disebutkan, hanya pengadilan sipil dan reformasi Gereja Katolik yang akan bisa menghentikan penderitaan ribuan anak laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kejahatan seks para pastur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat tersebut dibacakan oleh Jose Barba, salah satu korban Marcial Maciel, pastur Meksiko yang meninggal pada tahun 2008.
Sejak dirinya terpilih pada Maret 2013, Paus Fransiskus menyerukan "toleransi nihil" terhadap para pastur paedofil. Paus juga meminta korban untuk mengampuni dan berjanji akan memerangi paedofilia dan membentuk panel perlindungan anak Gereja Katolik.
Bulan ini, Paus juga mengeluarkan surat kepada para uskup Katolik Roma, yang berisi peringatan untuk tidak pernah mencoba menyembunyikan kejahatan seks.
Namun dalam konferensi pers di Mexico City, sejumlah korban mempertanyakan komitmen Paus untuk memerangi paedofilia di Gereja Katolik Roma.
"Kami menuntut agar Paus, setidaknya, berpegang pada kata-katanya karena kita semua bisa menjadi pokok berita. Cukup sudah dengan pokok berita itu," cetus Juan Carlos Cruz, korban asal Chili.
"Kami semua sangat sedih dan kehilangan harapan. Kami telah meminta untuk melakukan hal-hal yang efektif. Kami ingin pastur-pastur itu diberhentikan dan diadili di pengadilan kriminal," kata korban lainnya, Julieta Anazco asal Argentina yang menjadi korban kejahatan seks pastur saat acara kemah musim panas pada tahun 1980-an.
(ita/ita)