Biasanya bongkahan akik dibawa para penggemar akik dari sejumlah daerah, misalnya Aceh, Maluku, Kalimantan, dan juga Papua. Penggemar akik membeli bongkahan karen harganya yang murah dan nantinya bisa dibentuk apa saja.
Nah, soal bongkahan ini memang cukup menarik. Apalagi dikaitkan dengan membawanya ke dalam pesawat. Ada beberapa bandara yang membolehkan membawa bongkahan akik, namun ada juga yang tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi lain kali dengan di Timika, Papua. Di Bandara Mozes Kilangin, mereka yang membawa batu akik tak diperbolehkan membawanya. Batu itu harus disimpan tak boleh dibawa, tak bisa juga dibagasikan. Tak ada alasan jelas soal pelarangan itu.
"Padahal di bandara di Ilaga, Puncak Papua boleh bawa batu. Tapi di Timika, batu nggak boleh dibawa, walau harus dibagasikan," jelas Heri seorang penggemar akik, Selasa (17/2/2015).
Bagi orang biasa, soal membawa bongkahan akik ini mungkin bukan urusan penting. Tapi lain soal bagi penggemar akik, tak membawa bongkahan itu urusan penting. Apalagi bila batu yang dibawa batu berkualitas bagus yang harganya bisa selangit bila diolah.
(aws/ndr)