Lagi! 3 Eksportir RI Tembus Pasar Walet Tiongkok

Lagi! 3 Eksportir RI Tembus Pasar Walet Tiongkok

- detikNews
Senin, 16 Feb 2015 18:33 WIB
Beijing, - Bekerja sama dengan KBRI Beijing dan Badan Karantina Kementerian Pertanian RI, 3 eksportir sarang burung walet RI kembali lulus diijinkan memasuki pasar Tiongkok.

Melalui Li Chunguang, Deputi Dirjen Badan Administrasi Registrasi, Sertifikasi dan Akreditasi Tiongkok (CNCA) telah memberikan konfirmasi soal itu saat bertemu dengan pihak Indonesia di Beijing (16/2/2015).

Demikian disampaikan PLE Priatna, Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing yang mengungkapkan hasil pertemuan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan potensi produksi sarang burung walet Indonesia kurang lebih 400.000 kg/tahun, berdasar data dari Badan Karantina Kementerian Pertanian RI, potensi nilai ekspor sarang burung walet RI per tahun dengan asumsi harga 1.000 USD/Kg, bisa menembus angka Rp. 4,8 triliun," ujar Priatna, Wakil Kepala Perwakilan Beijing kepada detikcom, Senin (16/2/2015) via telepon.

"Setelah lima tahun terhalang larangan, masuknya 3 eksportir baru dari PT Sumber Alam, Mutiara Alam Raya dan Walet Kembar Lestari akan memperkuat laju dibukanya ekspor ke Tiongkok, apalagi saat ini masih ada 6 perusahaan Indonesia yang sedang menunggu diijinkan masuk," papar Priatna.

Kerjasama erat KBRI Beijing, Badan Karantina dan Badan Registrasi, Sertifikasi dan Akreditasi Tiongkok, dalam kurun 5 tahun terakhir telah membuahkan hasil.

Sarang walet merupakan komoditi yang sangat populer di Tiongkok sebagai bahan makanan atau minuman yang dinilai mempunyai khasiat mujarab. Ini dulunya biasa dikonsumsi oleh para bangsawan sehingga dipandang sebagai produk yang cukup bergengsi.

Realiasi ekspor ini diharapkan dapat membantu mengurangi defisit perdagangan Indonesia terhadap Tiongkok. Hal ini dimungkinkan karena Tiongkok merupakan pasar sarang walet terbesar di dunia. Pada 29 Januari 2015 di Bandara Soekarno Hatta telah dilaksanakan seremoni ekspor perdana sarang walet Indonesia ke Tiongkok oleh Kepala Badan Karantina RI, Banun Harpini.

Realiasi ekspor sarang walet pada awal tahun ini merupakan saat yang ditunggu-tunggu karena proses panjang yang telah berlangsung selama hampir 5 tahun. Di samping itu, realisasi ekspor ini juga dilaksanakan pada momentum yang khusus menjelang peringatan 65 tahun hubungan diplomatik RI-RRT tanggal 13 April 2015 mendatang, sehingga bermakna penting dalam peningkatan hubungan bilateral kedua negara.

Disamping itu, penjualan langsung sarang walet ke Tiongkok tanpa melewati pihak ketiga seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong akan memutus rantai distribusi dan memberikan keuntungan yang lebih bagi para produsen walet Indonesia. Pemberian ijin ekspor dari Pemerintah RRT juga memberikan citra positif terhadap walet Indonesia. Pada gilirannya akan membantu walet Indonesia untuk memasuki negara-negara lain, mengingat pemerintah RRT menerapkan persyaratan yang sangat ketat terhadap walet yang masuk ke negara itu.

Saat ini, ijin ekspor sarang walet Indonesia ke Tiongkok diberikan pada tiga perusahaan, yakni PT. Adipurna Mranata Jaya, PT Esta Indonesia dan PT Surya Aviesta. Ketiga perusahaan tersebut telah melakukan ekspor perdana masing-masing dari Jakarta, Semarang, dan Surabaya dengan tujuan ekspor ke Guangzhou, Beijing, dan Shenzhen dengan total volume ekspor sebesar 300 kg. Diharapkan nilai ekspor sarang walet ini akan terus meningkat dan makin banyak perusahaan Indonesia yang dapat melakukan ekspor komoditas ini, guna meningkatkan devisa Indonesia.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads