Warga Denmark Tak Lagi Merasa Aman Usai Penembakan Brutal

Warga Denmark Tak Lagi Merasa Aman Usai Penembakan Brutal

- detikNews
Senin, 16 Feb 2015 17:26 WIB
Reuters
Copenhagen - Publik Denmark masih berduka pascaserangan teror di Copenhagen yang menewaskan 2 orang. Beberapa warga mengaku tak lagi merasa aman berada di luar rumah setelah penembakan tersebut.

Warga Denmark hari ini mendatangi dua lokasi kejadian, yakni sinagoge, tempat ibadah Yahudi di Copenhagen dan pusat kebudayaan bernama Krudttoenden. Mereka memberi karangan bunga dan mendoakan korban tewas dalam insiden ini.

"Rasanya tidak lagi aman, khususnya bagi komunitas Yahudi. Saya datang untuk menunjukkan solidaritas. Semua orang menyerang Yahudi dan di sana, mereka diserang ketika merayakan bar mitzvah (ritual keagamaan Yahudi)," tutur salah satu warga setempat, Liebecke (65) kepada AFP, Senin (16/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar warga Denmark mengaku lega setelah mengetahui pelaku penembakan tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Minggu (15/2) dini hari. Namun beberapa lainnya tetap khawatir dan takut akan adanya serangan lanjutan.

"Sungguh mengerikan. Ini serangan terhadap dunia bebas," sebut warga Denmark lainnya, Joergen Johanssen (84).

"Untunglah, pagi ini ada banyak polisi," imbuhnya.

Dua warga Denmark lainnya, Kristian dan Camilla yang sama-sama berusia 44 tahun, tidak takut keluar rumah, namun menjadi lebih waspada. Mereka menyatakan akan tetap melakukan kebiasaan mereka untuk menghabiskan waktu akhir pekan di luar rumah, bersama anak-anak mereka.

"Kami tinggal di sini, di pusat kota, dan kami tidak berniat untuk mengubah rutinitas kami. Tapi melihat apa yang telah terjadi, jelas kini ada kewaspadaan yang mempengaruhi semua orang," ucap Kristian.

Sementara itu, pemuda 19 tahun yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima, Tobias Hansi menyebut situasi di Denmark kini cukup mengerikan. Namun demikian, Hansi percaya bahwa polisi bisa menjaga keamanan dengan baik.

"Polisi bertugas dengan baik," tuturnya.

"Kita tidak mengharapkan peristiwa seperti ini terjadi, tapi kita tahu itu bisa terjadi," timpal warga Denmark lainnya, Jens (27) yang seorang psikolog.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads