"Mudah-mudahan anak-anak muda mendengar Pancasila dan UUD 1945 tak bertanya-tanya lagi 'apa itu?'," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sambutannya di acara dialog di Hotel Aston Kupang, Kupang, NTT, Senin (16/2/2015).
Ia menjelaskan perbedaan di Indonesia harus dihargai karena diatur dalam Pancasila dan UUD 1945. Sehubungan dengan itu, ia menaruh harapan besar agar generasi muda bisa memperkaya diri dengan pengetahuan dan membangun bangsa sebaik-baiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap Bhineka Tunggal Ika yang menjadi salah satu dari 4 pilar kebangsaan tak hanya sekedar retorika belaka. Karena itu, ia berharap dalam jangka waktu 5 tahun kepemimpinannya MPR bisa mengambil peran besar untuk pembangunan bangsa ke depan.
"Saya betul-betul berharap hari ini kedepan, 5 tahun MPR, akan pelopori janji kebangsaan itu tak sekedar itu saja. Retorika," ucap Zulkifli.
Menurutnya saat ini tantangan terbesar Indonesia yakni masalah pengentasan kemiskinan dan penegakan hukum yang kuat. "Negara kita kaya sumber daya alam. Kta miliki bonus demografi dan akan jadi boomerang kalau anak-anak muda tidak dipersiapkan," pungkasnya.
(bil/van)