Polisi Rayakan Kemenangan BG, Kompolnas: Ini Bukan Pertarungan Lembaga

Polisi Rayakan Kemenangan BG, Kompolnas: Ini Bukan Pertarungan Lembaga

- detikNews
Senin, 16 Feb 2015 13:59 WIB
Jakarta - Polisi yang menjaga keamanan jalannya sidang putusan praperadilan Komjen Budi Gunawan di PN Jaksel merayakan kemenangan BG dengan bersorak dan sujud syukur, bahkan ada yang potong rambut. Menurut Kompolnas, sikap tersebut sangat tidak bijaksana dan justru menunjukkan bahwa kasus itu merupakan pertarungan antar-lembaga.

"Saya juga tadi melihat. Gimana gitu tadi ya ngelihatnya. Seolah-olah ini pertarungan antara KPK dan Polri. Harusnya mereka menjaga diri. Kita menyesali itu terjadi," ujar anggota Kompolnas Hamidah Abddurahman kepada detikcom, Senin (16/2/2015).

Para polisi tersebut, kata Hamidah, seharusnya tidak menunjukkan euforia di hadapan publik. Siapapun yang menang, menurutnya perkara yang disidangkan adalah permasalahan hukum, bukan persoalan kelembagaann.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya nggak boleh karena ini bukan pertarungan lembaga tapi masalah hukum, entah siapa yg menang. Jangan sampai ini menjadi persoalan kelembagaan. Ini bisa menambah runcing masalah," kata Hamidah.

Hamidah menilai para polisi terpancing emosinya karena melihat massa yang juga menunjukkan kegembiraannya atas kemenangan Komjen BG. Meski begitu, disebut Hamidah tak ada alasan bagi para polisi untuk melakukannya. Hamidah pun meminta agar pimpinan Polri memberikam peringatan kepada anak buahnya supaya tidak melakukan hal tersebut lagi.

"Mungkin mereka terpancing oleh massa. Seharusnya tidak, tetap dalam posisi annggota polri yang menjaga kemanaan, ini mungkin harus jadi perhatian pimpinan. agar ada memberikan warning untuk tidak seperti itu. Seharusnya mereka tidak berlebihan dalam menunjukkan emosi karena mereka di situ dalam rangka pengamanan massa," tutur Hamidah.

Kapolres Jasksel Kombes Pol Wahyu Hadiningrat bahkan sempat diangkat dan diarak sambil tersenyum menyambut kemenangan praperadilan Komjen BG. "Harusnya Kapolres bisa menahan diri, mungkin internal boleh, tapi jangan di depan publik," Hadimah menjelaskan.

Terkait hasil praperadilan Komjen BG, apa pendapat Kompolnas?

"kalau kami terhadap putusan hakim kami tidak punya kewenangan untuk menilai. Kita tinggal nunggu keputusan dari Presiden. Lalau presiden memutuskan untuk melantik (Komjen BG sebagai Kapolri) artinya tugas Kompolnas sudah selesai," tutupnya.


(ear/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads