Politikus PAN ini Menilai Andi Widjajanto dan Tjahjo Tidak Jujur

Politikus PAN ini Menilai Andi Widjajanto dan Tjahjo Tidak Jujur

Hardani Triyoga - detikNews
Senin, 16 Feb 2015 13:58 WIB
Jakarta - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Muslim Ayub menilai Andi Widjajanto dan Tjahjo Kumolo tak jujur. Andi dan Tjahjo hari ini dipanggil Komisi III DPR untuk didengar keterangannya terkait pertemuan mereka dengan Ketua KPK Abraham Samad.

Ayub menilai Tjahjo tidak bicara jujur terkait pertemuan hingga masuknya Ketua KPK Abraham Samad sebagai nominasi calon Wakil Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sindiran keras ditujukan kepada Tjahjo karena melontarkan pernyataan yang berubah soal pertemuan dengan Samad.

"Tidak jujur ini menyangkut masuknya Abraham Samad masuk nominasi, Pak Tjahjo dan Pak Andi. Sudah enam kali pertemuan soal calon wapres. Jangan ditutupi," kata Ayub di ruang Komisi III DPR, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga menyindir Tjahjo yang sebelumnya mengaku tak pernah bertemu Samad, namun kini mengakui. Meskipun saat ini, Tjahjo mengatakan bertemu bukan empat mata, melainkan ada lima orang. Apalagi, Tjahjo mengetahui kalau bertemu dengan pimpinan KPK punya prosedur dan aturan agar tidak ada etika yang dilanggar.

"Anda pernah membantah tidak bertemu dengan Samad. Anda bisa jelaskan saudara mengapa berubah tiba-tiba mengaku pertemuan ini. Ini yang Pak Menteri harus terangkan. Bertemu dengan pimpinan KPK melanggar kode etik atau tidak? Ini yang perlu saya garis bawahi," sebut politisi asal Aceh itu.

Ayub juga tidak lupa mengkritik Andi Widjojanto yang dinilai tidak jujur soal bursa cawapres buat Jokowi. Seharusnya, sebagai Koordinator Tim Sebelas, putra Theo Syafei itu mesti bisa bicara terbuka termasuk urusan Abraham Samad yang masuk nominasi menjadi cawapres.

"Kalau saya bicara sama anak saya, ini dibilang bodoh dan tidak jujur. Ini serius, saya orang Aceh, saya berani menghadapi siapapun kalau ini benar," ujarnya.

(hat/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads