"Ngobrol cerita, memang karena itu menjelang Pileg dan Pilpres. Awalnya kita bicara politik, parpol, isu-isu, capres cawapres, awalnya di situ," kata Tjahjo di hadapan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/2/2015).
Saat itu sebagai tim sukses Jokowi, Tjahjo mengaku memiliki sejumlah tugas. Namun tugasnya tersebut tidak terkait dengan penentuan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan diajukan oleh PDI Perjuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo mengaku bahwa dalam pertemuan tersebut dirinya tak sendiri, melainkan berlima. Dia mengaku tak pernah sekali pun bertemu empat mata dengan Abraham Samad.
"Saya tegaskan saya tidak pernah bertemu empat mata. Bertemunya berlima, jadi lima pasang mata sampai selesai. Jadi, saya enggak pernah ketemu empat mata dengan Pak Abraham Samad," kata Tjahjo.
Dia menjelaskan kelima orang saat itu adalah dirinya, Abraham Samad, rekan Samad bernama David, pemilik unit apartemen Supriansa, kemudian Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristyanto. Supriansa adalah kolega Samad asal Makassar. Dia sudah pernah diperiksa Mabes Polri terkait pertemuan politik itu.
(erd/nrl)