βSaya khawatir karena banyak dari teman dan keluarga saya mengenakan jilbab, jadi peristiwa ini berpengaruh secara langsung buat saya. Saya teringat masa-masa setelah 9/11. Ketidakpedulian melahirkan rasa takut dan kebencian yang tidak pernah berakhir baik,β kata Raef kepada detikcom, Minggu (15/2/2015).
Pria keturunan Mesir itu menambahkan, rasisme dan islamofobia tumbuh subur di Amerika. Padahal seharusnya Amerika adalah tempat yang menyambut semua orang tanpa peduli ras maupun agama. Kekerasan yang terjadi karena faktor ras atau agama merusak bangsa Amerika dan umat manusia secara keseluruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Raef mengaku bersyukur dengan reaksi publik Amerika terhadap peristiwa tersebut. Menurutnya, respons publik menunjukkan solidaritas lintas-agama yang penuh cinta kasih.
βReaksi yang kita lihat di seluruh penjuru Amerika mewakili hal yang terbaik dari Amerika. Orang dari berbagai latar belakang berkumpul bersama untuk menunjukkan rasa cinta dan dukungan. Sikap keluarga korban juga menunjukkan kepada dunia bahwa Islam bisa membawa perdamaian dan cinta pada saat-saat sulit,β tutur musisi yang dalam lagunya mengampanyekan cinta kasih ini.
(mpr/mpr)