"Beda antara bergerak pelan dengan lambat. Pelan itu gerakannya pas. Lambat tidak," kata Anies saat menjawab pertanyaan MC Gareng Rakasiwi saat menghadiri acara gelar budaya Pra Jambore Pencak 2015 di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Sabtu (14/2/2015).
Menurut dia pencak silat bisa dimasukan dalam muatan lokal di sekolah dalam berbagai bentuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, ekspresi gerak silat itu lembut, terkesan gemulai tetapi di dalamnya ada sikap berani dan tegas.
"Ini ekspresi Indonesia. Saya katakan gerakannya pelan tapi tidak lambat. Ketika dia harus bergerak cepat, lompatan akan cepat juga. Itu filosofi luar biasa. Saya dukung, sekarang ini di Yogya, pencak silat sudah masuk mautan lokal," kata Anies seusai acara.
Dia mengatakan pencak silat bukan hanya sekedar olahraga. Namun juga ekspresi budaya pembentukan karakter.
"Kami melihat pencak silat itu menjadi bagian dari karakter anak-anak kita. Jadi kita ingin pencak silat itu menjadi proses dalam pendidikan," katanya.
Dia menambahkan pencak silat ini salah satu tradisi yang luar biasa. Sebab di dalamnya ada nilai-nilai kedisiplinan, sifat ksatria dan kejujuran. Sifat-sifat seperti itu semua harus dibangun pada anak-anak.
Menurutnya model agar silat masuk dalam pendidikan bisa bermacam-macam, bisa melalui kulikuler, bisa ekstrakulikuler atau pun non-kulikuler. Intinya adalah proses pendidikan perlu untuk memanfaatkan tradisi ini.
(bgs/fjp)