"Akhirnya pasar taruhan di Mangga Besar itu sudah meningkat dan orang di sana itu kerjanya menganalisis, mengevaluasi, mimik wajah Pak Jokowi. Sudah berpuluh-puluh juta (rupiah) di sana," kata anggota dewan pembina Partai Gerindra itu di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2/2015).
Politisi yang menjadi anggota Komisi III DPR itu menambahkan, kenalannya kerap menghubunginya dan semakin intens. Martin mengaku hal itu mulai mengganggu dirinya, dan menilai ini terjadi karena berlarut-larutnya polemik Kapolri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Martin, pasar taruhan dalam polemik Kapolri muncul karena tidak ada keputusan cepat yang diambil. "Mengapa ada pasar taruhan? Karena kita gagal membuat putusan yang tepat, yang cepat, untuk kepentingan rakyat banyak," ujarnya.
(vid/ndr)