Penjemputan BMI asal Damascus, Suriah, ini dilakukan di pos perbatasan Masnaβa, Lebanon menuju Beirut. Mereka diamankan sementara di shelter KBRI Beirut.
Rombongan BMI yang menggunakan 2 bus tersebut melewati rute alternatif Hasbaya Road. Mereka terpaksa menempuh jalur alternatif karena jalan utama BeirutβDamascus Road ditutup oleh pihak kepolisian Lebanon akibat badai Yohan yang melanda seluruh wilayah Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu opsi rute alternatif ditempuh guna menghindari mereka stranded di pintu perbatasan Lebanon dan agar tetap menjamin kelancaran perjalanan dan keselamatan mereka hingga ke KBRI Beirut," kata Pelaksana Fungsi Protokol Konsuler KBRI Beirut, Charles Miduk Somara dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (13/2/2015) malam.
Rute alternatif ini memakan waktu tempuh dan jarak yang lebih lama. Mereka melalui rute yang biasanya menjadi rute operasi patroli UNIFIL dan sangat dekat dengan garis batas PBB yang memisahkan Lebanon dan Israel. Rute ini juga tidak jauh dari lokasi jatuhnya serangan meriam Israel akibat konflik bersenjata antara Hezbollah dan Israel beberapa waktu lalu.
Sepanjang rute rombongan bus harus melewati 5 pemeriksaan check-point militer Lebanon. Mereka berhasil tiba di shelter KBRI Beirut setelah menempuh sekitar 5 jam perjalanan.
Kini mereka menunggu tiket pemulangan dari Kementerian Luar Negeri. Kedatangan 71 BMI tersebut merupakan kelompok pertama yang masuk shelter di awal tahun 2015. KBRI Beirut akan terus berkoordinasi dengan KBRI Damascus untuk menampung dan memulangkan BMI Suriah menuju Beirut.
(kff/fdn)