Setelah turun dari mobil, Razman berjalan sendirian di halaman gedung KPK di Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (2/13/2015). Sejumlah wartawan menanyakan apa maksud kedatangan Razman.
"Saya menyampaikan pesan kepada Saudara-saudara (wartawan), saya kan tak harus ketemu pimpinan atau KPK," ujar Razman mengenai maksud kedatangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan menurut Razman, Komjen Budi maupun para tim pengacara juga mendapatkan teror. Ancaman, kata dia, dilakukan oleh pihak misterius.
"Saya katakan persoalan teror meneror, tekan menekan, kami mengalami itu. Saya mengalami itu, Pak BG juga diteror tapi tidak kita ekspos keluar karena kita beranggapan ada pihak kepolisian yang bisa diminta bantuan hukum. Teror itu jangan kita anggap sesuatu yang luar biasa sehingga menimbulkan konflik di antara kita," kata Razman.
"Mari kita berpikir bahwa persoalan BG dengan pimpinan KPK tidak harus membuat kita runtuh. Kalaupun ada tekanan saya yakin tekanan itu hanya diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk merusak negara. Saya pun juga mendapatkan teror dari orang tak dikenal, saya ditelpon," sambungnya.
"Jangan-jangan yang meneror Bang Razman adalah jaksa yang hendak mengeksekusi abang," tanya seorang wartawan.
Seperti diketahui, meski dijatuhi hukuman kurungan tiga bulan oleh MA pada 2010, Razman sampai saat ini belum dieksekusi oleh jaksa. Dia dinyatakan bersalah atas kasus penganiayaan yang terjadi pada 2004.
"Oh bukan. Kalau eksekusi itu biarkan tim hukum saya," jawab Razman.
Poin kedua yang disampaikan Razman dalam kunjungannya kepada wartawan-wartawan di KPK ini adalah, soal adanya indikasi pembenturan Polri dengan TNI.
(fjp/aan)