Yang sedang trending di media sosial Twitter adalah tagar #ChapelHillShooting yang mengecam penembakan itu yang berbau konflik agama. Tagar ini masuk pada nomor 7 trending topic dunia.
Selain itu, ada tagar #ShameOnUSMedia yang menyindir bahwa media-media mainstream dunia yang bermarkas di Amerika Serikat (AS), yang dinilai lambat dalam memberitakan berita penembakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"It took 17 hours to @CNN, top US news channel, to know and publish about killing of 3 Americans. #ChapelHillShooting," cuit @aey.
Kemudian akun @rania_elkhatib menyertakan perbandingan dua perusahaan media, FoxNews dan CNN, saat keduanya meliput tentang penembakan Charlie Hebdo dan penembakan Chapel Hill. Pada penembakan Charlie Hebdo, dua media itu mengutip Obama yang mengatakan bahwa Charlie Hebdo adalah serangan teroris. Namun saat penembakan Chapel Hill, kedua media itu menuliskan kata 'seorang pria' alih-alih 'teroris' yang menembak 3 mahasiswa muslim.
@m_abi_h #ShameOnUSMedia RT @rania_elkhatib: Dear @FoxNews & CNN @cnnbrk can you be more hypocrite than that?"
"#CharlieHebdo's raiders was terrorists But #ChapelHill shooter isn't. Judgment is up to you #ShameOnUSMedia," demikian cuit @HamidPaiman, warga Afghanistan.
Sebelumnya, kritikan pada AS disampaikan secara resmi oleh Presiden Turki, Tayyip Recep Erdogan. Erdogan mengkritik Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan seluruh jajarannya yang bungkam mengenai peristiwa penembakan tiga umat muslim di Kota Chapel Hill, North Carolina, AS.
Di sela-sela kunjungannya ke Meksiko, Erdogan menyeru kepada Obama dan pemerintah AS untuk mengecam pembunuhan Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad, 21, beserta iparnya Razan Mohammad Abu-Salha, 19, di Kota Chapel Hill.
"Presiden (Barack) Obama, (Menlu AS John) Kerry, (Wapres AS Joe) Biden sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan tentang hal ini. Dari sini, saya menyeru kepada Obama. Anda adalah presiden (AS). Saya juga menyeru kepada Biden dan Kerry. Kita adalah politisi, kita bertanggung jawab atas apa yang terjadi di negara kita, kita harus menunjukkan sikap. Ketika masyarakat memilih kita, mereka mempercayakan aset mereka, keamanan mereka, kehidupan mereka, dan mereka memberikan kepercayaan itu dalam pemilihan. Jika Anda, setelah insiden serangan seperti ini, tetap bungkam, dunia juga akan bungkam terhadap Anda," papar Erdogan.
(nwk/nrl)