Presiden Turki Kritik Obama yang Diam Soal Penembakan 3 Mahasiswa Muslim

Presiden Turki Kritik Obama yang Diam Soal Penembakan 3 Mahasiswa Muslim

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 13 Feb 2015 14:42 WIB
North Carolina, - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang diam soal pembunuhan tiga mahasiswa muslim di North Carolina. Erdogan mendesak Obama untuk mengambil sikap mengenai penembakan ketiga orang itu.

"Tiga muslim telah dibunuh di North Carolina dan Presiden Obama, (Menlu John) Kerry dan (Wapres Joe) Biden belum membuat statemen apapun soal itu," cetus Erdogan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/2/2015).

"Sebagai politisi, kita bertanggung jawab atas semua yang terjadi di negara kita dan kita harus menunjukkan sikap kita," kata Erdogan dalam kunjungannya ke Meksiko. Hal itu disampaikan Erdogan dalam konferensi pers bersama Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto di Istana Nasional di Mexico City.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga mahasiswa muslim: Deah Shaddy Barakat (23) dan istrinya Yusor Mohammad (21) serta adik mereka, Razan Mohammad Abu-Salha (19) tewas dalam insiden penembakan pada hari Selasa (10/2) waktu setempat.

Ketiganya tewas ditembak di bagian kepala oleh tetangga mereka, Craig Stephen Hicks (46) yang dikenal luas sebagai seorang penganut atheisme.

Insiden penembakan ini mengejutkan dan mengguncang warga Chapel Hill. Ribuan orang berkumpul pada Rabu (11/2) malam di tengah cuaca dingin, untuk menghadiri acara penghormatan bagi ketiga korban yang diwarnai penyalaan lilin.

Pembunuhan warga muslim ini menimbulkan tudingan di dunia Arab akan standar ganda media Amerika dalam pemberitaan serangan tersebut. Ini dikarenakan media-media Amerika tidak ramai memberitakan penembakan brutal ini.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads