"Pertemuan delegasi Korea Utara di sini tak direncanakan ketemu Ibu Menlu. Mereka ke sini membahas hubungan ekonomi, situasi kawasan dan perkembangan masalah global," kata Arrmanatha di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015).
Apakah kedatangan delegasi itu terkait rencana kedatangan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Indonesia untuk Konferensi Asia Afrika (KAA)? "Bisa jadiโ, saya belum tahu agendanya apa. Itu prerogatif mereka," jawab pria yang akrab disapa Tata itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan punya hubungan diplomatik yang baik dengan Korea Utara, dan jika ada upaya membuka diri, kita punya potensi di situ. Tapi tergantung pemerintah Korea Utara, seberapa jauh mau membuka pasar sehingga kita bisa masuk ke pasar itu," ujar Tata.
โTata menegaskan, rencana kedatangan Kim Jong Un ke Indonesia karena pemerintah Indonesia mengirimkan undangan KAA ke Korea Utara. Akan tetapi, belum ada konfirmasi Kim Jong Un yang akan datang ke Indonesia.
"Kita yang undang tapi belum ada konfirmasi, belum ada kabar dari pihak mereka. Kita memang punya hubungan diplomasi ke sana, kalau mereka siap rezim lebih terbuka ya kita juga (siap masuk)," ucap Tata.
Jika Kim Jong Un benar datang ke Indonesia untuk KAA, Kemlu menyatakan tak ambil pusing terhadap komentar negara barat. Menurut Tata, Korea Utara adalah anggota KAA yang wajib menerima undangan setiap ada pertemuan negara-negara anggota KAA.
"Komentar tak perlu kita khawatirkan, kan mereka bagian dari Asia Afrika," tutup Tata.
(vid/fiq)