Kementerian Pertahanan RI diwakili oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemenhan Mayjen TNI Hartind Asrin. Dia menekankan hibah fasilitas ini menandakan kerjasama antara dua negara yang semakin erat di bidang militer.
Bantuan hibah untuk fasilitas pembelajaran Bahasa Mandari ini cukup lengkap. Ada 16 perangkat komputer yang lengkap dengan satu layar besar multimedia dalam satu ruang kelas. Satu ruang kelas lain terdapat 16 perangkat untuk pembelajaran langsung Bahasa Mandarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain fasilitas teknologi, bantuan hibah ini juga memberikan berbagai buku lengkap teknis belajar Bahasa Mandarin yang tersedia di perpustakaan.
"Mengingat kerjasama begitu bagus dari tahun ke tahun semoga dengan bantuan hibah ini semakin meningkat hubungan kita di bidang militer," kata Hartind di Gedung Pusdiklat Bahasa Kemhan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).
Dia menambahkan pentingnya pembelajaran Bahasa Mandarin mengingat Indonesia sering membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Tiongkok. Dengan Bahasa Mandarin, maka prajurit TNI terutama perwira yang menjadi teknisi alutsista bisa paham.
"Kita kalau di Tiongkok sering pakai Bahasa Inggris. Kalau perwira bisa pakai bahasa China jadi lebih mempererat hubungan dua negara ke depan," tutur jenderal TNI bintang dua itu.
Adapun Kementerian Pertahanan Tiongkok diwakili Atase Pertahanan Tiongkok di Jakarta, Senior Kolonel Lu Dali. Lu menyebut pemberian hibah ini diharapkan bisa meningkatkan dan memberikan dorongan kepada prajurit TNI untuk memahami Bahasa Mandarin.
Selain itu, tujuan utama agar lebih memperkuat hubungan kerjasama militer antara dua negara. "Kami juga mendukung mendorong agar perwira di Indonesia gemar Bahasa Mandarin. Saya yakin fasilitas hibah untuk laboratorium Bahasa Mandarin ini akan bermanfaat banyak. Berkontribusi prioritas untuk kerjasama persahabatan dua negara di bidang militer," sebut Lu.
Dia menegaskan pihaknya dari perwira tentara Tiongkok juga akan melakukan hal yang sama untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Hal ini sudah dilakukan dengan mengirim langsung perwira militer Tiongkok ke Indonesia.
"Kami akan mengadakan saling kunjungan yang lebih sering terutama tahun ini buat kedua negara. Ini bagus untuk hubungan antara kedua negara, kami akan meningkatkan pendidikan Bahasa Indonesia," sebutnya.
(hat/aan)